Cara menanam Buah Naga Di dalam Pot
Buah Naga merupakan
tanaman yang tergolong mudah dalam penanamannya, tidak membutuhkan teknik
khusus untuk melakukan budidaya
tanaman ini. Pada umumya, tanaman buah naga yang
sering ditanam adalah yang memiliki warna kulit merah pada bagian dagingnya
berwarna putih dengan biji-biji halus berwarna hitam.
Bila kita pingin nikmati buah naga dengan
gratis, atau menanamnya didalam jumlah yang kecil. itu mudah saja, kita mungkin
bisa mencoba menanamnya menggunakan pot. Buah nagamemiliki
banyak manfaat seperti dapat mencegah kanker, menurunkan kolesterol, mencegah
diabetes mellitus dan masih banyak lagi manfaat kesehatan buah naga lainnya.
Hal ini menyebabkan tingginya permintaan buah naga yang bisa
mencapai 1,5 ton perhari, dengan harga jual mencapai Rp. 30.000 perkg. Nah bagi
anda yang tertarik untuk ikut membudidayakan tapi tidak memiliki lahan yang
luas, Anda bisa juga melakukan penanaman pada media pot.
Pengertian Tanaman Buah Naga
·
Akar -
Akar buah naga tidak memiliki akar tunggal, tanaman
ini hanya memiliki akar serabut yang tumbuh dan berkembang secara mendatar
(horizontal) didalam tanah pada kedalaman sekitar 30 – 40 cm atau lebih. Selain
itu, tanaman buah naga juga memiliki akar gantung yang tumbuh
pada bagian atas. Akar serabutnya berfungsi menyerap unsur-unsur hara dari
dalam tanah. Sedangkan akar gantungnya berfungsi sebagai penopang berdirinya
tanaman pada panjatannya dan berfungsi sebagai penyerapan air dan mineral dari
tanaman/tiang yang dipanjatnya.
·
Batang -
Batang buah naga berbentuk segitiga, memiliki duri-duri
pendek (tidak mencolok) tidak terlalu tajam pada setiap ruas batang (tumbuh
disepanjang batang dibagian punggung sirip di sudut batang). Seluruh batangnya
menjulur panjang seperti naga. Duri-durinya berwarna hitam. Karena durinya
sangat pendek, tidak mencolok, dan tidak tajam, maka tanaman ini sering disebut
sebagai ‘kaktus tidak berduri’. Dibagian duri tersebut sebagai tampat munculnya
atau tumbuhnya buah dan bunga. Batang tanaman buah naga berwarna hijau dan
bersifat lunak. Batang tanaman juga berfungsi sebagai daun.
·
Bunga -
Bunga buah naga berbentuk seperti terompet, mahkota
bunga bagian luar berwarna krem dan mahkota bunga bagian dalam berwarna putih
bersih sehingga pada saat bunga mekar tampak mahkota bunga berwarna krem
bercampur putih. Bunga memiliki sepasang benangsari yang berwarna kuning. Bunga
buah naga termasuk bunga hermaprodit, yaitu dalam satu bunga terdapat
benangsari dan putik. Bunga muncul disepanjang batang dibagian punggung sirip
yang berduri. Sehingga dengan demikian, pada satu ruas batang tumbuh bunga yang
berjumlah banyak dan tangkai bunga yang sangat pendek. Bunga buah akan mekar
jika kuncup bunga panjang sudah mencapai sekitar 30 cm dan mekarnya mulai senja
hari. Mahkota bunga bagian luar yang berwarna krem akan mekar terlebih dahulu
pada malam hari sekitar jam 21.00, kemudian disusul mekarnya mahkota bunga
bagian dalam yang berwarna putih bersih dengan benang sari yang berwarna
kuning. Selanjutnya bunga akan mekar penuh pada tengah malam dan akan
mengeluarkan aroma yang sangat harum. Aroma yang sangat harum ini akan menyebar
ke seluruh penjuru terbawa angin malam untuk menarik kelelawar agar kelelawar
tersebut membantu menyerbuki bunga tersebut.
·
Buah -
Buah buah naga berbentuk bulat panjang dan biasanya
terletak mendekati ujung cabang atau batang. Pada cabang atau batang biasanya
tumbuh lebih dari satu dan kadang berdekatan. Kulit buah tebal sekitar 1 – 2 cm
dan pada permukaan buah terdapat sirip atau jumbai berukuran sekitar 2 cm. Buah
seperti berri dan berbentuk bulat lonjong dengan sari salut pada kulit buah
berbentuk seperti ‘sisik naga’. Kulit mudah dikupas serta mengeluarkan cairan
yang warnanya melekat pada tangan. Isinya (daging buah) berwarna putih atau
merah, berair, dan rasanya sedikit manis, manis, atau manis sedikit masam.
Biasanya berat buah antara 250 – 600 gram bergantung pada jenis dan juga tahap
pemeliharaan tanaman. Presentase (%) gula dalam buah antara 17 – 21 % bagi buah
yang masak.
·
Biji -
Biji buah naga berbentuk bulat berukuran kecil
dan tipis tetapi sangat keras. Biji dapat digunakan untuk perbanyakan
generatif, tetapi cara ini jarang dilakukan karena memerlukan waktu yang lama
untuk berproduksi. Biasanya pembiakan dengan biji dilakukan oleh para peneliti
untuk memunculkan varietas baru. Biji berwarna hitam dan halus. Endosperma
sedikit atau bahkan tidak ada.
. Syarat Tumbuh Buah Naga
Tanaman buah naga termasuk tanaman tropis yang mudah
beradaptasi dengan berbagai lingkungan tumbuh dan perubahan cuaca, seperti
sinar matahari dan curah hujan. Curah hujan yang ideal bagi pertumbuhan buah
naga adalah sekitar 60 mm/bulan atau 720 mm/tahun. Pada curah hujan 600 – 1.300
mm/tahun tanaman ini juga masih bisa tumbuh. Tanaman ini tidak tahan dengan
genangan air.
Hujan yang terlalu deras dan
berkepanjangan bisa menyebabkan kerusakan tanaman terutama pembusukan akar dan
merambat sampai pangkal batang. Intensitas sinar matahari yang dibutuhkan
adalah sekitar 70 – 80 %, oleh karena itulah lebih baik tanaman ini ditanam
dilahan tanpa naungan dan sirkulasi udara yang baik.
Tanaman buah naga lebih baik pertumbuhannya bila ditanam
didaratan rendah antara 0 – 350 mdpl. Suhu udara yang ideal adalah sekitar 26 –
36 0 celcius dan kelembaban 70 – 90 %. Tanah harus beraerasi dangan baik dengan
derajat keasaman pH 6,5 – 7. Agar tanaman buah naga dapat tumbuh dengan baik
dan maksimal, media tumbuhnya harus subur dan mengandung bahan organik yang
cukup dengan kandungan kalsium yang tinggi. Drainase harus berjalan baik dan
bersifat porous, karena tanaman ini tidak tahan genangan air.
Jenis Buah Naga
Menurut Santoso (2008), jenis-jenis buah naga yang sering dibudidayakan di Indonesia
antara lain :
1. Hylocereus
undatus (Merah Putih) - Jenis ini paling lazim dan banyak ditanam di Indonesia.
Kulit buahnya merah dan daging buahnya putih. Kadar kemanisannya tergolong
lebih rendah dari pada jenis bauh
naga yang lain. Beratnya
mencapai 400-700 gram per buah.
2. Hylocereus
polyrhizus (Merah Keunguan) - Kulit buahnya merah dan daging buah merah
keunguan. Rasanya lebih manis dari pada H. undatus , tetapi beratnya maksimal
hanya mencapai 400 gram per buah.
3. Hylocereus
costaricensis (Seper Merah) - Sepintas mirip H. polyrhizus tetapi warna daging
buahnya merah mencolok dan rasanya sedikit lebih manis.
4. Selenicereus
megalanthus (Kuning) - Jenis ini paling berbeda. Kulit buahnya kuning. Buahnya
kecil, bobotnya hanya 80-100 gram per buah. Namun, rasanya lebih manis
dibanding dengan ketiga buah naga lainnya. Jenis ini biasanya ditanam di daerah
dingin, pada ketinggian lebih dari 800 mdpl.
Budidaya Tabulampot Buah Naga
Langkah-langkah dalam penanaman tabu
lampot buah naga meliputi sebagai berikut:
·
Pembibitan/Pemilihan Bibit.
Bibit diambil dari perbanyakan tanaman
secara vegetatif yaitu dengan setek batang atau cabang. Batang atau cabang yang
digunakan harus dalam kondisi sehat, tua, dan sudah berbuah 3- 4 kali, berwarna
hijau gelap kelabu, dengan ukuran ideal 20 – 30 cm. Dengan ukuran tersebut
tunas yang tumbuh akan cepat membesar dan sesuai untuk batang bawah bila
ditanam untuk produksi. Apabila setek bibit diambil dari batang muda dan belum
berbuah atau setek susulan akan mengakibatkan bibit bersifat lunak seolah
memiliki kadar air tinggi dan akan mempengaruhi umur produksi. Setek dari
tanaman induk yang sudah dipotong kemudian diangin-anginkan sampai getah
mengering supaya tidak mudah busuk. Setelah dikeringanginkan, bagian pangkal
batang dicelupkan dalam larutan zat perangsang tumbuh seperti misalnya Rootone
F.
·
Persiapan Pot Dan Media Tanam.
Pot yang dipilih sebaiknya terbuat dari
tanah liat dengan diameter 40-50 cm. Namun, bisa juga menggunakan pot plastik.
Pot dipilih yang bagian bawahnya berlubang dan memiliki kaki-kaki atau
penyangga. Sebagai media tanam, digunakan campuran tanah, pasir, bubuk bata
merah, pupuk kandang, dan kompos ( 1 : 2 : 2 : 3 : 1 ). Selain itu, diperlukan
juga dolomit dan Pupuk NPK Mutiara sebagai campuran media tanam. Untuk
satu pot ukuran diatas diperlukan 100 gram dolomite dan 20 gram Pupuk Kimia (sesuai
aturan/anjuran pabrik).
·
Pembuatan Tiang Panjat.
Tiang panjat digunakan untuk menegakkan
batang tanaman yang tumbuh menjulur. Berikut cara pembuatan tiang panjat
:
1. Menyiapkan
besi beton berdiameter 8-10 cm dengan tinggi 200 cm. Balut seluruh permukaannya
dengan sabut kelapa yang diikat dengan tali.
2. Membuat
palang silang (panjang palang ± 35 cm) yang terbuat dari balok kayu yang kuat
(karena tanaman buah naga mempunyai usia yang relatif lama,
sehingga nantinya dapat bertahan lama untuk menopang tanaman buah naga)
3. Membuat
lingkaran dari kawat dengan menghubungkan ujung-ujung dari balok kayu yang
telah dibuat palang silang sehingga terbentuk seperti setir mobil yang nantinya
digunakan sebagai penopang menjulurnya tanaman.
4. Memasangkan
penopang tersebut secara horizontal pada ujung tiang panjat dengan mengikat
pertemuan jari-jari pada tiang panjat.
5. Memberi
kaki-kaki berbentuk trapesium dengan ukuran 30 x 35 cm pada bagian bawah, lalu
pulas dengan aspal agar tidak mudah keropos.
6. Selanjutnya,
memasukkan tiang panjat tersebut tepat ke tengah-tengah pot.
·
Proses Penanaman.
Berikut proses penanaman buah naga dalam
pot :
1. Mengisi
pot dengan campuran media tanam hingga 80 % dari volume pot. Menambahkan
dolomit 100 gram per pot (jika perlu) dan pupuk Hortigro 20 gram per pot
kemudian mengaduknya hingga homogen.
2. Membuat
tiga lubang tanam dengan kedalaman 10 cm dan diameter 6 cm pada setiap pot.
3. Mengisi
setiap lubang tanam dengan bibit yang sudah disiapkan. Memadatkan media tanam
di setiap pangkal bibit. Menyiramnya dengan air secukupnya dan jangan sampai
menggenangi pangkal batang.
4. Memasang
tiang panjat dan mengikatkan bibit pada tiang tersebut agar tidak mudah roboh.
5. Meletakkan
pot dilokasi yang mendapat sinar matahari, terutama pada pagi hari.
·
Perawatan.
1. Penyulaman
- Dalam budidaya buah naga penyulaman sangat diperlukan agar
tanaman dapat berproduksi optimal. Penyulaman dilakukan seminggu setelah bibit
ditanam. Penyulaman merupakan penggantian tanaman yang mati , busuk pada
pangkal batang, tidak tumbuh atau kerusakan fisik lainnya.
2. Pemupukan
- Pemupukan sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan pembuahan tabulampot buah naga. Setiap bulan,
tanaman buah naga diberi pupuk NPK ( 16 – 16 – 16 ) sebanyak 2 sdt/tanaman atau
6 sdt/pot yang berisi 3 buah bibit. Dapat ditambahkan juga pupuk mikro, seperti
Metalik, dengan konsentrasi 4 ml/liter air dan volume semprot 3 liter/tanaman.
Pada umur 6 bulan, beri pupuk Hortigro kuning dan Hortigro power masing-masing
0,5 sdt/tanaman.
3. Pengairan
- Tanaman buah naga membutuhkan pengairan yang rutin.
Walaupun tanaman membutuhkan tanah pada lokasi yang kering, tetapi untuk
memenuhi masa pertumbuhannya tetap diperlukan air untuk membantu proses
fisiologis tanaman. Pengairan dilakukan mulai hari ke 10 sesudah tanam atau
sesuai kondisi lahan, apabila terlalu kering tanah harus segera disiram.
Penyiraman tidak perlu terlalu banyak atau terendam karena akan menyebabkan
busuk batang. Frekuensi penyiraman berbeda pada tahap vegetatif dan generatif.
Pada tahap vegetatif penyiraman dilakukan seminggi sekali hingga umur 6 bulan.
Bila kondisi tanah kering atau musim kemarau, frekuensi penyiraman dapat
dilakukan 5 – 7 hari sekali. Sementara pada tahap generatif, frekuensi
penyiraman dilakukan 10 – 14 hari sekali. Waktu terbaik untuk melakukan
penyiraman adalah pada pagi hari pukul 06.00 atau sore hari pukul 17.00.
·
Penyiraman tanaman dikurangi - Pada saat tanaman buah naga mulai produksi bunga dan buah,
penyiraman harus dikurangi agar pertumbuhan tunas baru menjadi lambat dan
berhenti. Pengairan tanaman dihentikan bila sudah nampak tanda-tanda adanya kuncup
bunga. Bila ada sekitar 30 % populasi tanaman sudah tumbuh kuncup maka
pengairan cukup diberikan 2 minggu sekali.
·
Pengairan tanaman dihentikan - Bila buah sudah membesar seukuran
kepalan tangan walaupun masih hijau sedikit kemerahan pada kulitnya maka
pengairan dihentikan hingga buah menjadi tua. Tanda buah sudah tua adalah ujung
dan pangkal buah sedikit keriput dan keras.
·
Pemangkasan
Faktor paling penting yang menentukan
keberhasilan pembuahan tabulampot buah naga adalah pemangkasan. Pemangkasan diperlukan
untuk membentuk cabang baru dan caban produktif. Pemangkasan dilakukan sejak
tanaman berumur 2-3 bulan. Ujung batang dipangkas dengan menyisakan 40-60 cm
dari media tanam. Dengan pemangkasan ini, pertumbuhan batang kearah atas akan
lebih terpacu. Batang yang baru tumbuh inilah yang nantinya akan menjadi batang
pokok. Setelah tingginya lebih dari 140-170 cm, kelebihannya harus dipangkas.
Dari batang pokok tadi akan tumbuh cabang-cabang baru berjajar sekitar 3-4 tunas. Pilih satu tunas yang pertumbuhannnya baik dan cepat, serta letakkan paling dekat dengan batang pokok. Buang tunas yang lain. Pada umur 6 bulan, tanaman biasanya akan mulai berbunga. Dari kuncup bunga hingga menjadi buah siap dipetik membutuhkan waktu sekitar 50-55 hari.
Dari batang pokok tadi akan tumbuh cabang-cabang baru berjajar sekitar 3-4 tunas. Pilih satu tunas yang pertumbuhannnya baik dan cepat, serta letakkan paling dekat dengan batang pokok. Buang tunas yang lain. Pada umur 6 bulan, tanaman biasanya akan mulai berbunga. Dari kuncup bunga hingga menjadi buah siap dipetik membutuhkan waktu sekitar 50-55 hari.
·
Repotting
Repotting tabulampot buah naga dapat
dilakukan setelah tanaman berumur 3 tahun. Saat mengeluarkan tanaman dari pot
lama, harus dengan hati-hati. Yaitu mengambil seluruh bagian tanaman beserta
tiang panjatnya. Selanjutnya, memindahkan tanaman tersebut kedalam pot baru
berdiameter 60-70 cm yang sudah diisi dengan media tanam baru.
·
Hama penyakit
Hama yang sering menyerang pada tanaman buah naga antara lain :
1. Tungau - Hama tungau ( Tetranychus sp. ) akan
menyerang kulit batang atau cabang dan merusak jaringan klorofil yang berfungsi
untuk asimilasi dari hijau menjadi coklat. Penanggulangan dengan menyemprotkan
Omite dengan dosis 1 – 2 gr/liter air yang diberikan 2-3 kali seminggu.
2. Kutu putih - Tanaman buah naga yang diserrang hama kutu putih
(mealybug) pada permukaan batang atau cabang akan berselaput kehitaman dan
terlihat kotor. Hama ini bisa dikendalikan dengan menyemprotkan Kanon dengan
dosis 1-2 cc/liter air seminggu sekali pada cabang ynag diserang. Biasanya dua
kali penyemprotan hama kutu putih sudah hilang.
3. Kutu sisik - Hama kutu sisik Pseudococus sp. Umumnya
berada pada bagian cabang yang tidak terkena sinar matahari secara langsung dan
cabang yang terserang hama ini akan terlihat kusam. Hama ini juga bisa diatasi
dengan menyemprotkan Kanon dengan dosis 1-2 cc/liter air.
4. Kutu batok - Hama kutu batok ( Aspidiotus sp. )
menyerang tanaman dengan mengisap cairan pada batang atau cabang yang
menyebabkan cabang berubah menjadi berwarna kuning, pengendalian hama ini sama
seperti pengendalian hama kutu sisik yaitu dengan menyemprotkan Kanon dengan
dosis 1-2 cc/liter air.
5. Semut - Pada umumnya semut akan muncul pada
saat tanaman buah naga mulai berbunga. Semut akan mulai
mengerubungi bunga yang baru kuncup dan akan mengakibatkan kulit buah nantinya
akan berbintik-bintik berwarna kecoklatan yang tentunya akan mengakibatkan
kualitas buah menurun. Pengendalian dapat dilakukan penyemprotan Gusadrin
dengan dosis 2 cc/liter air.
6. Bekicot - Hama bekicot sangat merugikan tanaman buah naga karena merusak batang dan cabang
dengan cara menggerogotinya dan dapat mengakibatkan batang busuk. Hal ini
biasanya disebabkan karena kebersihan kebun yang kurang terjaga. Penanggulangan
hama ini dapat dilakukan dengan membersihkan gulma yang ada disekitar tiang
panjat buah naga.
Sedangkan penyakit yang sering menyerang tanaman buah naga antara lain :
·
Busuk pangkal batang.
Penyebab - Penyakit ini timbul biasanya
disebabkan oleh kelembaban tanah yang tinggi sehingga menyebabkan cendawan
penyebab busuk batang berkembang biak dengan baik, cendawan yang biasanya
menyebabkan busuk batang tersebut adalah Sclerotium rolfsii Sacc.
Gejala - Penyakit ini sering terjadi
pada bibit setek yang belum tumbuh akar dalam bentuk potongan. Penyakit ini
umumnya menyerang pada awal penanaman buah naga, tanaman buah naga sering
mengalami pembusukan pada pangkal batang, berwarna kecoklatan, dan kadang
terdapat bulu/hifa berwarna putih.
Penaggulangan - Penanggulangan bisa
dengan menyemprotkan Benlate dengan dosis 2 g/ltr air atau menggunakan Ridomil
2 g/ltr air dengan frekuensi penyemprotan sebulan sekali. Bilamuncul gejala
kekuningan pada pangkal batang segera lakukan penyemprotan pada seluruh batang
dan diutamakan pada pangkal batang yang terserang.
·
Busuk bakteri.
Penyakit busuk bakteri adalah penyakit
pada buah naga yang disebabkan oleh bakteri Pseudomonas sp.
Gejala - Gejala tanaman yang terserang adalah tenaman tampak layu, kusam, terdapat lendir putih kekuningan pada tanaman yang mengalami pembusukan.
Penanggulangan - Penaggulangan penyakit ini dapat dilakukan dengan mencabut tanaman yang sakit, kemudian pada lubang tanam diberi Basamid dengan dosis 0,5-1 gram dalam bentuk serbuk kemudian pada lubang tanam tersebut ditanam bibit baru.
Gejala - Gejala tanaman yang terserang adalah tenaman tampak layu, kusam, terdapat lendir putih kekuningan pada tanaman yang mengalami pembusukan.
Penanggulangan - Penaggulangan penyakit ini dapat dilakukan dengan mencabut tanaman yang sakit, kemudian pada lubang tanam diberi Basamid dengan dosis 0,5-1 gram dalam bentuk serbuk kemudian pada lubang tanam tersebut ditanam bibit baru.
·
Fusarium
Penyebab - Penyakit fusarium adalah
penyakit yang disebabkan oleh Fusarium oxysporium Schl.
Gejala - Cabang tanaman akan berkerut, layu, dan busuk berwarna cokelat.
Penanggulangan - Penanggulangannya dengan menyemprotkan Fungisida bahan Dimetomorf 50 % seperti: Sirkus 50WP dengan dosis 2g/liter air dalam seminggu 1-2 kali penyemprotan pada bagian batang dan cabang.
Gejala - Cabang tanaman akan berkerut, layu, dan busuk berwarna cokelat.
Penanggulangan - Penanggulangannya dengan menyemprotkan Fungisida bahan Dimetomorf 50 % seperti: Sirkus 50WP dengan dosis 2g/liter air dalam seminggu 1-2 kali penyemprotan pada bagian batang dan cabang.
·
Bercak kering
Penyebab - Bercak kering adalah penyakit
pada buah naga yang disebabkan oleh Phyllosticta
concave dan Mycosphaerella spp.
Gejala - Gejala tanaman yang terserang adalah timbulnya bercak-bercak kering berwarna cokelat keabu-abuan pada dahan.
Penanggulangan - Penanggulangan penyakit bercak kering ini dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan bagian-bagian tanaman yang sudah terserang untuk selanjutnya dimusnahkan. Penanaman tanaman buah naga sebaiknya dilakukan dikawasan yang tidak memiliki kadar kelembaban yang tinggi karena penyakit ini jarang terjadi pada kawasan yang memiliki cuaca kering.
Gejala - Gejala tanaman yang terserang adalah timbulnya bercak-bercak kering berwarna cokelat keabu-abuan pada dahan.
Penanggulangan - Penanggulangan penyakit bercak kering ini dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan bagian-bagian tanaman yang sudah terserang untuk selanjutnya dimusnahkan. Penanaman tanaman buah naga sebaiknya dilakukan dikawasan yang tidak memiliki kadar kelembaban yang tinggi karena penyakit ini jarang terjadi pada kawasan yang memiliki cuaca kering.
·
Panen
Tabulampot buah naga biasanya akan mulai berbunga pada umur
sekitar 6 bulan. Dari kuncup bunga hingga menjadi buah siap petik membutuhkan
waktu sekitar 50 – 55 hari. Proses pematangan bunga ditandai dengan kelopak
bunga yang menjadi layu dan kering dan putik muda mulai membesar. Buah cukup
matang jika semua kulit buah berwarnamerah, kecuali sisikbuah naga pada bagian ujung buah masih hijau
sedikit.
Apabila buah terlambat dipetik, maka
akan timbul rekahan pada buah yang dapat menyebabkan buah cepat rusak. Buah naga merupakan jenis buah non klimaterik,
oleh karena itu untuk memastikan buah yang dipetik manis dan enak dimakan buah naga perlu dipanen pada masa yang sesuai.
Pemetikan buah naga perlu dilakukan dalam jangka waktu lima hari supaya buah tidak merekah dipohon.
Pemetikan buah naga perlu dilakukan dalam jangka waktu lima hari supaya buah tidak merekah dipohon.
Buah dipotong tangkainya dengan
menggunakan pisau atau gunting tanpa merusak kulit buah. Ukuran buah yang
didapat akan bergantung pada beberapa faktor, yaitu jenis tanaman, pengolahan
lahan tanam yang baik, penyiraman air yang cukup, pemeliharaan tanaman pada
lahan tanam, pemupukan, pemangkasan, dll.
0 komentar:
Posting Komentar